Cara Menjadi Diri Sendiri yang Lebih Baik
Cara menjadi diri sendiri yang lebih baik adalah bukan mempertahankan prinsip hidup salah yang selalu didengungkan tanpa mempedulikan segalanya (egois). Kesalahan yang paling umum tentang cara menjadi diri sendiri seperti membenarkan sifat dan sikap yang buruk. Seorang pecundang kerap berlindung dibalik kalimat menjadi diri sendiri (Be yourself) tanpa mengkaji apa dan bagaimana respon yang mereka terima dari mayoritas orang-orang sekitar.
Definisi atau pengertian menjadi diri sendiri itu seperti apa sih? Jadi diri sendiri apa adanya dibarengi dengan menggali segala potensi baik (dominan) yang kita miliki. Tentunya potensi yang memberdayakan, bukan potensi yang merugikan diri sendiri dan orang lain.
Tidak mudah mencari jati diri atau menjadi diri sendiri yang lebih baik. Karena manusia menyadari hal tersebut, maka manusia menciptakan mekanisme pendidikan untuk mengetahui potensi terbaik yang dimiliki oleh tiap-tiap individu.
Tidak mudah mencari jati diri atau menjadi diri sendiri yang lebih baik. Karena manusia menyadari hal tersebut, maka manusia menciptakan mekanisme pendidikan untuk mengetahui potensi terbaik yang dimiliki oleh tiap-tiap individu.
Bagaimana cara menjadi diri sendiri yang lebih baik?
1. Menyadari kelebihan dan kekurangan diri. Dengan cara ini kita akan belajar bagaimana cara mengoptimalkan diri dan memupuk potensi yang memberdayakan. Jangan sombong! Karena kesombongan akan menutupi kelebihan dan kekurangan yang perlu kita ketahui.
2. Mengenyam pendidikan baik formal, non formal atau pun informal. Dengan belajar, kita bisa memaksimalkan diri. Kita dituntut untuk mampu membedakan hal baik dan buruk. Pendidikan memberikan kita pola berpikir yang lebih manusiawi agar kita dapat memanusiakan manusia.
3. Introspeksi diri. Mengetahui sudah sampai dimana kita melangkah akan memudahkan pencapaian kesuksesan. Baik kesuksesan kecil atau pun kesuksesan besar. Dengan cara introspeksi diri, kita dapat memperbaiki kesalahan yang pernah kita lakukan sebelumnya agar tak terulang kembali dan melawan kegelapan dalam diri sendiri.
Kesalahan menjadi diri sendiri yang perlu kita hindari
Kesalahan yang sering dilakukan dalam proses menjadi diri sendiri yang lebih baik adalah menganggap segerombolan pecundang (manusia nakal), telah menemukan jati dirinya dan berhasil menjadi diri sendiri. Fakta yang perlu di catat adalah, mereka telah kehilangan jati diri.
Mereka yang tak kenal arah lalu menjadi pecundang itu karena kesempatan mereka untuk mengenyam pendidikan dan menggali potensi diri yang lebih baik tidak ada. Akhirnya mereka menjadi gagal atau pun belum menemukan jati diri (identitas) dirinya sendiri.
Ada beberapa si nakal yang bertopeng nakal. Kategori nakal "palsu" yang saya maksud ini adalah untuk kepentingan kelompok atau individu guna memperkenalkan, menyebarluaskan atau mempromosikan sesuatu yang menghasilkan.
Jadi, jangan pernah contoh mereka yang nakal, karena mereka tidak seperti yang anda lihat dan anda bayangkan. Mereka hanya peduli dengan merek dagang yang menguntungkan tentunya.
Untuk menjadi diri sendiri sebaiknya menggunakan langkah-langkah yang memberdayakan dan menyesuaikan dengan passion yang dimiliki. Jadi anda jangan sampai salah menafsirkan tentang hakekatnya menjadi diri sendiri yang lebih baik.
Apapun hobi anda, asal itu tidak merugikan siapapun termasuk diri anda sendiri, maka lakukanlah. Hobi adalah bagian dari identitas milik anda yang perlu dikembangkan dan di maksimal kan. Inilah salah satu dari fitrah manusia!
Beberapa kekurangan diri perlu disadari. Setelah kita mampu menyadari letak kekurangan yang ada pada diri, henti kan fokus pada bagian tersebut, karena kita perlu fokus di bagian yang lebih memberdayakan.
Tapi bukan berarti kita mengabaikan jati diri palsu yang sedang menguasai diri kita. Pada dasarnya manusia terlahir untuk menjadi jiwa-jiwa yang mampu memanusiakan manusia sesuai dengan kesepakatan yang terbentuk atau norma-norma yang berlaku.
Beberapa jati diri palsu yang perlu di hindari
1. Bertindak jahat. Membunuh dan menyakiti sesama manusia atas dasar kebenaran sekalipun termasuk dalam golongan identitas palsu. Sisi negatif yang perlu kita hindari ini difungsikan agar kita dan orang lain tidak merugi dengan perilaku yang tidak mencerminkan hakekat sebagai manusia.
2. Menyakiti diri sendiri. Melukai atau menyakiti diri sendiri ini juga bagian dari jati diri palsu. Banyak jenisnya, mulai dari menyakiti diri sendiri dengan minuman keras, sampai mengkonsumsi obat-obatan terlarang atau sejenisnya adalah bagian dari jati diri palsu yang perlu di hindari.
3. Tidak mau mendengarkan nasehat orang lain. Hati-hati dengan konsep dengarkan kata hati, sekilas memang bijaksana, namun sebetulnya keyakinan tersebut digunakan oleh orang-orang yang keras kepala sebagai perlindungan atas ideologi yang tidak fleksibel. Baginya, kritik dan saran yang membangun dianggap sebagai suatu ancaman dan serangan psikis.
Sebaiknya kita tetap mempertimbangkan dan mendengarkan kata-kata mereka yang lebih berpengalaman. Misalnya orang tua, guru, atau siapapun mereka yang sudah terbukti memiliki berbagai pengalaman, pengetahuan dan wawasan. Hal ini difungsikan agar kita tidak memiliki jati diri palsu yang merugikan.
4. Selalu merasa paling benar. Jati diri palsu ini paling banyak mempengaruhi manusia di era ini. Mau berbicara tapi tidak mau mendengarkan orang berbicara, mau memberikan nasehat tetapi tidak mau diberikan nasehat, ini adalah bentuk dari tanda-tanda melekat nya jati diri palsu.
Apa pun ide atau gagasan baik yang orang lain katakan, perlu kita hargai, benahi kekeliruan mereka dengan cara Gentleman, bukan dengan cara-cara yang tidak bermoral, seperti memberikan komentar pedas yang melukai perasaan.
Kalimat yang menyakitkan tak selalu membuat lawan bicara anda mengerti dan memahami isi pikiran anda. Walaupun lawan bicara anda mengerti, pertimbangkanlah untuk selalu bertutur kata lembut. Tidak ada saran yang baik, kecuali saran yang lebih baik dengan cara yang baik.
Kesimpulan
Cara agar dapat menjadi diri sendiri yang lebih baik adalah pondasi awal membangun jembatan menuju pada jati diri yang sebenar-benarnya. Menggali potensi diri perlu proses dan pengembangan. Tanpa itu semua, kita akan berhenti berjalan dan puas dengan beberapa pencapaian yang saat ini sudah kita capai.
Belajar menjadi diri sendiri yang lebih baik dan tetap apa adanya tidak lebih baik dari proses membangun identitas diri yang lebih terhormat.
Belajar menjadi diri sendiri yang lebih baik dan tetap apa adanya tidak lebih baik dari proses membangun identitas diri yang lebih terhormat.
Penulis tidak mengajak pembaca untuk mengenakan topeng kepalsuan, justru penulis mengajak para pembaca agar mampu membedakan mana identitas palsu yang penuh dengan kekeliruan, dan mana identitas asli yang perlu kita gali.
Jadilah diri sendiri yang lebih baik, bukan malah menjadi duri dalam diri. Be yourself better and adapt to the potential that exists to replace the bad mask with the mask better. instead of having two different masks.
Jadilah diri sendiri yang lebih baik dan cepat beradaptasi dengan potensi yang ada untuk menggantikan topeng buruk dengan topeng yang lebih baik. Yang penulis tekankan, bukan memiliki dua topeng yang berbeda. Tetapi, lebih kepada proses menjadi diri sendiri yang lebih baik tanpa melukai dan membelenggu diri sendiri.
jadi untuk menjadi diri sendiri itu harus mendengarkan nasehat orang lain ya kang terutama orang tua dan jangan bertindak yang tidak sesuai dengan jati diri sendiri misalnya berbuat anarkis yang perlu kita hindari
BalasHapusBetul kang, kurang lebihnya seperti itu. Kita perlu memfilter nasehat yang masuk dipikiran kita kang. Nasehat yang baik akan menjadikan pribadi lebih baik lagi dari sebelumnya.
Hapusartikel yang sangat bagus, blog-blog seperti ini nih yang selalu saya cari untuk sumber inspirasi, semoga ilmu yang telah anda tuangkan dalam sebuah tulisan bisa menjadi jalan untuk keberkahan, tetap semangat dan sukses selalu mas..
BalasHapusAamiin dan terima kasih mas. Sukses untuk kita. Walaupun para blogger bersaing sengit di mesin pencari, momen-momen tegur sapa seperti ini sebetulnya yang lebih menyenangkan daripada sekedar memenangkan posisi terbaik di mesin pencari. Hehehe.. :P
HapusSelalu instrospeksi diri dari kesalahan yang telah kita buat akan semakin mematang diri untuk benar-benar menjadi diri sendiri yang lebih baik. (y)
BalasHapusCocok mas. Hal sederhana yang kerap luput dari perhatian manusia adalah melakukan instrospeksi diri. (y)
HapusIya mas, menurut saya hanya orang yang keras kepala aja yang tidak mau introspeksi diri :)
HapusBetul banget mas. Setelah saya renungkan, ada beberapa ciri orang keras kepala. Nah ciri ini sangat akurat. Ciri orang yang keras kepala adalah mau menasehati orang lain, tetapi tidak mau dinasehati. Saya dulu termasuk orang yang 'keras kepala' dan Alhamdulillah, sekarang saya sudah lebih baik mas.
HapusTampilan baru kayaknya nih... sukses bro..
BalasHapusIya nih, terima kasih atas support nya mas. :)
HapusJadi diri sendiri itu memang lebih baik mas. Dengan gitu kita bisa tau sejauh mana kemampuan dan kualitas diri kita.
BalasHapusMantap. Hehe.. Betul mbak, kita perlu jadi diri sendiri namun tetap juga selalu memperbaiki diri. :D
Hapus